Kamis, 17 Februari 2011

Si TIIT yang setia

*tiit*
(Beberapa detik kemudian)
"Terima kasih.."
*tiit*
(Beberapa detik kemudian)
"Mohon diulang.."

Ya, dua kalimat itulah yang selalu rajin terdengar di setiap pasang telinga para murid SMAN 2 Tasikmalaya saat akan masuk dan pulang sekolah. Sudah sekitar 4 bulan, kedua alat tersebut dipasang dan setia menanti jempol-jempol manis para murid. Tak peduli hari panas terik ataupun hujan berangin, mereka akan selalu setia menanti. (Backsound: Setia - Jikustik).




Fingerprint, itulah namanya. Alat ini tepat hadir di tengah-tengah kegersangan pengalaman hidup kami akan dunia luar (yang artinya kami GAPTEK, puas?). Fingerprint-lah hal termodern yang pernah kami sentuh. Kami hanya berpikir bahwa alat ini hanya dipakai di beberapa instansi yang sangat dijaga ketat rahasianya, seperti di Laboratorium, Brankas, dan lain-lain. Mungkin karena kami korban dari film (sungguh, film-film ini sangat bejat!).

TAPI, hanya di SMAN 2 Tasikmalaya-lah kami diberi kesempatan untuk mengenal siapa itu Fingerprint dan bagaimana si Fingerprint ini bersua-sua ria.

Kami pernah bertanya-tanya, KENAPA SIH HARUS FINGERPRINT?

Setelah kami lacak dan teliti, ternyata Fingerprint jauh lebih mudah dan akurat dari alat-alat lainnya yang setara. Bayangkan saja kalau yang dipasang itu bukan Fingerprint, tapi malah Hairprint (ada loh, ane lupa namanya, tapi beneran ada). Setiap kali kita harus absensi dengan menggunakan rambut kita, dan artinya kita harus mencabut satu helai dari rambut kita. Dan sehari itu bisa mencapai 2 kali, yang artinya kita harus mengIKHLASkan sebanyak 2 helai. ITU BARU SEHARI! Kalau sebulan bisa keitung 2x30=60 helai! Nah, kalau setahun bisa nyampe 7200 helai. Dan artinya, kita akan mengalami kebotakan dini atau yang lebih jelasnya kita BOTAK PERMANEN! Selain itu, ribet juga bagi para siswinya yang mungkin harus buka tutup (?) kerudung.

Keunggulannya yang lain (perasaan jadi kayak promosi ya?) adalah sidik jari kita yang notabene masing-masing itu berbeda satu sama lain. Ga ada yang sama, meskipun mereka kembar. Dan dari sinilah, banyak kasus kejahatan dari mulai kelas playgroup sampe kuliah bisa terungkap dengan hanya bermodalkan fingerprint. Hebat bukan?

Selain bisa digunakan untuk absensi dan pelacak kejahatan, fingerprint atau sidik jari ini bisa dipakai buat meramal loh. Konon garis hidup kita sudah tertulis di tangan kita (betewe, ane palm reader loh, ada yang berminat?) (aeh, malah promosi). Tapi percaya atau tidak percaya itu tergantung individu masing-masing. Ini cuma buat hiburan aja. Takdir dan nasib udah ditentuin oleh Yang Maha Kuasa.

Oke, balik ke fingerprint tadi, kami cuma punya lelucon dikit tentang ini, entah lucu atau garing, kami ga peduli. Yang penting kami ngakak. 

*tit*
(Beberapa detik kemudian)
"Terima kasih.."
*tiit*
(Beberapa detik kemudian)
"Mohon digoyang.." (?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered by